Sabtu, 28 Januari 2012

PEDOMAN UJI PORTOPOLIO DAN PENGHITUNGAN SATUAN KREDIT PARTISIPAN (SKP) PROFESI FISIOTERAPI NDONESIA


Uji portofolio diperlukan guna memenuhi persyaratan  perpanjangan STR yang telah atau segera habis masa berlakunya.
   Portofolio Kompetensi Fisioterapi  disusun berdasarkan Kompetensi fisioterapis yang diukur dengan angka Satuan Kredit Partisipan (SKP).  Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No 1796 tentang  Registrasi Tenaga Kesahatan Seorang fisioterapis yang akan memperpanjang STR harus memiliki jumlah komulatif  SKP sebesar 25 SKP. Kumulatif jumlah SKP tersebut di hitung dalam kurun waktu 5(lima) tahun terakhir atau sejak diterbitkannya STR sampe habis masa berlakunya STR tersebut.


A.        Instrument uji portopolio meliputi fisioterapis sebagai:

1.      Klinisi.
a.       Pelayanan fisioterapi rawat jalan.
b.      Pelayanan fisioterapi rawat inap umum
c.       Pelayanan fisioterapi rawat inap Khusus

2.      Pengembangan dan penelitian.
a.       Kegiatan Ilmiah : Seminar, Workshop, pelatihan fisioterapi. Ilmu kesehatan, dan ilmu penunjang fisioterapi.
b.      Karya Ilmiah dan Penelitian

3.      Pendidik.
a.       Pendidikan/ pembicara/penyuluhan
b.      Pembimbing praktik fisioterapi.

4.      Pengelola (menejer)
a.       Mengembangkan pengelolaan/ manajerial Klinik.
b.      Membuat pedoman : Administrasi, prosedur kerja, pengawasan mutu dll.
   
5.      Pengabdian Masyarakat.
a.       Pengurus IFI.
b.      Bakti social /disaster

B.        Komposisi Kumulatif SKP
Jumlah Kumulatif 25 SKP tersebut sekurang-kurangnya terdiri dari 2 instrument uji portofolio dan masing-masing instrument uji portofolio sebanyak-banyaknya adalah 15 SKP.


C.        Cara Penghitungan Skp
1.      Klinisi
a.       Pelayanan fisioterapi rawat jalan dan praktik mandiri
Seorang fisioterapis dalam sehari rata-rata  menangani 4 pasien, 5 hari kerja per minggu dan 4 minggu dalam sebulan. Dibuktikan dengan laporan tahunan jumlah kunjungan pasien yang dikeluarkan oleh pimpinan layanan kesehatan yang bersangkutan. Sehingga perhitungan SKP- nya sebagai berikut :
4 x 5 x 4               = 80 pasien/ bulan
80 x 12                 = 960 pasien/tahun
960 x 5                 = 4800 pasien dalam 5 tahun 
1 SKP                    = 400 pasien
4800 : 400           = 12 SKP
Jadi fisioterapis yang bersangkutan mendapatkan 12 SKP dalam 5 tahun
Jumlah SKP ditetapkan dalam surat keputusan Pengurus Cabang IFI setempat

b.      Pelayanan fisioterapi rawat inap umum,
Seorang fisioterapis dalam sehari menangani rata-rata 2 pasien rawat inap, 5 hari kerja per minggu. Dibuktikan dengan laporan tahunan. Sehingga perhitungan SKP- nya sebagai berikut :
2 x 5 x 4               = 40 pasien/ bulan
40 x 12                 = 480 pasien/ tahun
480 x 5                 = 2400 pasien dalam 5 tahun  
1 SKP                    = 200 pasien
2400 : 200           = 12 SKP
Jadi fisioterapis yang bersangkutan mendapatkan 12 SKP dalam 5 tahun
Jumlah SKP ditetapkan dalam surat keputusan Pengurus Cabang IFI setempat.
   
c.       Pelayanan khusus Resiko tinggi (contoh : ICU, NICU, ICCU),
Seorang fisioterapis dalam sehari menangani rata-rata 1 pasien rawat inap, 5 hari kerja per minggu. Dibuktikan dengan laporan tahunan. Sehingga perhitungan SKP- nya sebagai berikut :
1 x 5 x 4               = 20 pasien/ bulan
20 x 12                 = 240 pasien/ tahun
240 x 5                 = 1200 pasien dalam 5 tahun
1 SKP                    = 100 Pasien
1200 : 100           = 12 SKP 
Jadi fisioterapis yang bersangkutan mendapatkan 12 SKP dalam 5 tahun
Jumlah SKP ditetapkan dalam surat keputusan Pengurus Cabang IFI setempat

2.      Pengembangan dan penelitian

a.       Kegiatan Ilmiah meliputi Seminar, Workshop, pelatihan fisioterapi. Ilmu kesehatan, dan ilmu penunjang fisioterapi, yang dibuktikan dengan sertifikat yang telah disahkan oleh IFI pusat.
1)     Sebagai peserta kegiatan ilmiah lisan teoritis empat sampai delapan jam diberi nilai satu SKP
2)     Sebagai peserta kegiatan ilmiah lisan teoritis delapan sampai 16 jam diberi nilai dua SKP
3)     Sebagai peserta kegiatan ilmiah lisan teoritis 16 sampai 24 jam diberi nilai tiga SKP
4)     Sebagai peserta kegiatan ilmiah lisan teoritis di atas 24 jam diberi nilai empat SKP
5)     Sebagai pelatih/instruktur/pengajar/pembicara kegiatan ilmiah lisan teoritis diberi nilai satu SKP untuk satu Topik/materi yang diberikan selama dua sampai empat jam untuk masing-masing topik.
6)     Sebagai peserta kegiatan ilmiah pelatihan keterampilan selama 10 jam diberi nilai satu SKP dan selanjutnya sesuai dengan kelipatannya.
Jumlah SKP ditetapkan dalam surat keputusan Pengurus Pusat IFI.

b.      Karya Ilmiah dan Penelitian Fisioterapi
Fisioterapis yang menulis 1 (satu) artikel, journal, makalah yang dipublikasikan yang bersangkutan akan mendapatkan 1 SKP. Dibuktikan dengan sertifikat yang dikeluarkaan oleh IFI pusat.
1)     Karangan buku yang dipublikasikan                                  : 10 SKP
2)     Karangan hasil penelitian                                                    : 10 SKP
3)     Karangan buku/modul pelajaran penggunaan internal   : 5 SKP
4)     Karangan laporan pendahuluan                                         : 3 SKP
5)     Laporan kasus                                                                       : 2 SKP
6)     Karangan dalam bentuk tinjauan kepustakaan                 : 2 SKP
7)     Pengarang pembantu                                                           : 1 SKP
8)     Editor jurnal ilmiah                                                               : 2 SKP/tiap tahun
Jumlah SKP ditetapkan dalam surat keputusan Pengurus Pusat IFI

3.      Pendidik
a.       Pendidikan /penyuluhan
Seorang fisioterapis dalam sehari mengajar rata-rata 2 jam dalam 1 minggu. Sehingga perhitungan SKP- nya sebagai berikut :
2 x 4          = 8 jam / bulan
8 x 8          = 64 jam / tahun
64 x 5       = 320 jam dalam 5 tahun 
1 SKP        = 40 jam
Jadi fisioterapis yang bersangkutan mendapatkan 8 SKP dalam 5 tahun
Jumlah SKP ditetapkan dalam surat keputusan Pengurus Cabang IFI setempat

b.      Pembimbing Praktik Fisioterapi
Seorang Fisioterapis sebagai pembimbing praktek mahasiswa, yang bersangkutan  mendapatkan 1 (satu) SKP per tahun.
Jumlah SKP ditetapkan dalam surat keputusan Pengurus Cabang IFI setempat

4.      Pengelola/ menejer
a.       Mengembangkan pengelolaan/ manajerial Klinik.
1)     Kepala Departemen Keterapian Fisik                                 : 2 SKP/tahun
2)     Kepala Unit/ Menejer pelayanan fisioterapi                      : 1 SKP/tahun
3)     Kepala/penangggungjawab praktik mandiri Fisioterapi  : 1 SKP/tahun.
Jumlah SKP ditetapkan dalam surat keputusan Pengurus Cabang IFI setempat

b.      Membuat pedoman :
1)     Pedoman Administrasi pelayanan fisioterapi        : 1 SKP
2)     Pedoman SOP Fisioterapi minimal 5 SOP               : 1 SKP
3)     Pedoman pengendalian dan pengawasan mutu    : 1 SKP
Jumlah SKP ditetapkan dalam surat keputusan Pengurus Cabang IFI setempat

  1. Pengabdian Masyarakat
a.       Pengurus IFI, ditetapkan berdasarkan surat keputusan Pengurus Pusat Ikatan Fisioterapi Indonesia.
1)     Pengurus Harian IFI Pusat               : 3 SKP/ tahun
2)     Ketua Majelis IFI Pusat                     : 3 SKP/ tahun
3)     Ketua Bidang pengurus IFI pusat   : 2 SKP/ tahun
4)     Anggota Majelis IFI Pusat                 : 1 SKP/ tahun
5)     Anggota Bidang IFI Pusat                 : 1 SKP/ tahun
6)     Pengurus Harian IFI cabang                        : 2 SKP/ tahun
7)     Pengurus Bidang IFI cabang                        : 1 SKP/ tahun
Jumlah SKP ditetapkan dalam surat keputusan Pengurus Pusat IFI

b.      Bhakti Sosial/ Disaster
1)     Tanggap Darurat bencana alam/ Fisioterapi Peduli        : 1 SKP.
2)     Mengadakan kegiatan Bhakti sosial            selama 1-3 hari        : 1 SKP
Jumlah SKP ditetapkan dalam surat keputusan Pengurus Pusat IFI
 Sumber : www.ifi.or.id
              

1 komentar: